Lolong Pekalongan!!! Sebagai sentra durian di Pekalongan, kawasan desa sampel-lolong terdapat beberapa jenis durian unggulan yang tidak terdapat di daerah lain
seperti durian KARTONO.
Durian yang namanya diambil dari si empunya pohon tersebut dikenal
sangat enak.
Saking enaknya, durian jenis itu dipatok dengan harga + Rp
100.000/buah.
Durian kartono itu ukuran buahnya sedang, rata, dagingnya hijau,
kering, bijinya kecil, dan tentunya dagingnya tebal.Yang paling khas dan istimewa dari durian kartono adalah rasa dan baunya yang sangat perfect. Kenapa demikian? karena saat durian kartono dimakan kita mendapatkan sensasi surprise yaitu rasanya yang pahit + manis and sensasi digigit semut di lidah. Bagi kalian yang belum pernah mencoba tentunya tidak bakal percaya kecuali para durianisme yang sudah kecanduan durian.
Selain durian kartono, masih banyak jenis durian lain yang berkualitas
tinggi seperti durian kopi, durian benteng, dan durian mlonthong.
Sayang, belum ada pendataan dan inventarisasi komoditas unggulan tersebut,
termasuk di wilayah mana saja komoditi unggulan tersebut bisa didapatkan.
Padahal setidaknya ada beberapa daerah yang bisa dijadikan sentra buah-buahan
dengan kualitas unggul yang bisa bersaing dengan produk yang sama dari
daerah lain. Kecamatan Karanganyar, Doro, dan Talun juga merupakan pusat
produksi rambutan.
Kecamatan Siwalan, Wonopringgo, Wiradesa, Bojong, Kesesi, Tirto, Wonokerto,
dan Buaran adalah sentra produksi mangga.
Sementara itu hampir seluruh wilayah Kabupaten Pekalongan yang ada di
sekitar jalur pantura merupakan wilayah penghasil pisang.
Belakangan, Kabupaten Pekalongan juga dibanjiri produksi salak, semangka,
manggis dan melon.
Bahkan, produksi manggis dari petani Paninggaran yang belum lama dibudidayakan
telah menembus pasaran di luar negeri yaitu Taiwan, Cina dan Jepang.
Menyadari pentingnya penataan dan pendataan potensi buah yang bisa
menjadi komoditas unggulan daerah, Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten
Pekalongan tahun ini telah memprogramkan penyusunan wilayah komoditas pertanian
atau Agro Ekological Zone (AEZ).
''AEZ ini diharapkan menjadi landasan utama penataan potensi agrobisnis
di Kota Santri,'' ujar Djarot.
Selain itu, program lain yang tidak kalah penting juga akan dilaksanakan
seperti pengembangan produksi, pemberantasan hama, pengadaan sarana-prasarana
pertanian, promosi produk pertanian, kebun percontohan, dan pemberdayaan
kelompok tani.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar