Usaha dari Pemkab Pekalongan untuk menata potensi komoditas
unggulan semakin strategis dengan rencana beberapa kepala daerah untuk
membuka jalur alternatif di Jateng bagian selatan lewat program pembukaan
daerah Banjarnegara, Kebumen, dan Kajen (Banjar Kebuka).
Jika Banjar Kebuka benar-benar bisa terealisasi, Kajen bisa menjadi
terminal agrobisnis, mengingat letaknya yang merupakan gerbang penghubung
jalur pantura dan jalur selatan melalui Banjarnegara.
Potensi Kajen untuk menjadi terminal agrobisnis semakin terbuka jika
melihat perkembangan perdagangan hasil pertanian di ibu kota Kabupaten
Pekalongan tersebut.
Tiap sore, yaitu sekitar pukul 17.00-20.00, sekitar Pasar Kajen selalu
dipenuhi kendaraan pengangkut hasil pertanian dari berbagai daerah seperti
Kesesi, Paninggaran, Labakbarang, dan Kandangserang.
Tidak sedikit pula angkutan yang berasal dari luar kota seperti Kalibening,
Kabupaten Banjarnegara, Comal (Kabupaten Pemalang).
Produk pertanian yang dibongkar di Kajen di antaranya sayur-sayuran,
buah, beras, dan kebutuhan pangan lain.
Para pedagang di sana tidak hanya membeli produk pertanian dari Kabupaten
Pekalongan, namun juga membeli dari daerah tetangga seperti Kota Pekalongan,
Batang, dan Pemalang. Para pedagang memilih belanja di Kajen karena hasil
pertanian dari berbagai daerah banyak yang dibongkar di sana.
Surip (40), pedagang sayur dari Pasar Sorogenen, Kota Pekalongan, mengaku
kulakan sayur di Pasar Kajen karena yang dijual masih segar dan
bervariasi.
Menurut dia, jika areal tempat mangkal angkutan diperluas dan dilengkapi
berbagai sarana, Pasar Kajen bisa menjadi pusat perdagangan hasil pertanian.