Pages

Indahnya Pedesaan

Sample Text

Ads 468x60px

Featured Posts

Senin, 03 September 2012

Terminal Agrobisnis daerah Pekalongan

Usaha dari Pemkab Pekalongan untuk menata potensi komoditas unggulan semakin strategis dengan rencana beberapa kepala daerah untuk membuka jalur alternatif di Jateng bagian selatan lewat program pembukaan daerah Banjarnegara, Kebumen, dan Kajen (Banjar Kebuka).
Jika Banjar Kebuka benar-benar bisa terealisasi, Kajen bisa menjadi terminal agrobisnis, mengingat letaknya yang merupakan gerbang penghubung jalur pantura dan jalur selatan melalui Banjarnegara.
Potensi Kajen untuk menjadi terminal agrobisnis semakin terbuka jika melihat perkembangan perdagangan hasil pertanian di ibu kota Kabupaten Pekalongan tersebut.
Tiap sore, yaitu sekitar pukul 17.00-20.00, sekitar Pasar Kajen selalu dipenuhi kendaraan pengangkut hasil pertanian dari berbagai daerah seperti Kesesi, Paninggaran, Labakbarang, dan Kandangserang.
Tidak sedikit pula angkutan yang berasal dari luar kota seperti Kalibening, Kabupaten Banjarnegara, Comal (Kabupaten Pemalang).
Produk pertanian yang dibongkar di Kajen di antaranya sayur-sayuran, buah, beras, dan kebutuhan pangan lain.
Para pedagang di sana tidak hanya membeli produk pertanian dari Kabupaten Pekalongan, namun juga membeli dari daerah tetangga seperti Kota Pekalongan, Batang, dan Pemalang. Para pedagang memilih belanja di Kajen karena hasil pertanian dari berbagai daerah banyak yang dibongkar di sana.
Surip (40), pedagang sayur dari Pasar Sorogenen, Kota Pekalongan, mengaku kulakan sayur di Pasar Kajen karena yang dijual masih segar dan bervariasi.
Menurut dia, jika areal tempat mangkal angkutan diperluas dan dilengkapi berbagai sarana, Pasar Kajen bisa menjadi pusat perdagangan hasil pertanian.

Durian Kartono, durian sejati dan unggulan desa lolong

Lolong Pekalongan!!! Sebagai sentra durian di Pekalongan, kawasan desa sampel-lolong terdapat beberapa jenis durian unggulan yang tidak terdapat di daerah lain seperti durian KARTONO.
Durian yang namanya diambil dari si empunya pohon tersebut dikenal sangat enak.
Saking enaknya, durian jenis itu dipatok dengan harga + Rp 100.000/buah.
Durian kartono itu ukuran buahnya sedang, rata, dagingnya hijau, kering, bijinya kecil, dan tentunya dagingnya tebal.Yang paling khas dan istimewa dari durian kartono adalah rasa dan baunya yang sangat perfect. Kenapa demikian? karena saat durian kartono dimakan kita mendapatkan sensasi surprise yaitu rasanya yang pahit + manis and sensasi digigit semut di lidah. Bagi kalian yang belum pernah mencoba tentunya tidak bakal percaya kecuali para durianisme yang sudah kecanduan durian.
Selain durian kartono, masih banyak jenis durian lain yang berkualitas tinggi seperti durian kopi, durian benteng, dan durian mlonthong.
Sayang, belum ada pendataan dan inventarisasi komoditas unggulan tersebut, termasuk di wilayah mana saja komoditi unggulan tersebut bisa didapatkan.
Padahal setidaknya ada beberapa daerah yang bisa dijadikan sentra buah-buahan dengan kualitas unggul yang bisa bersaing dengan produk yang sama dari daerah lain. Kecamatan Karanganyar, Doro, dan Talun juga merupakan pusat produksi rambutan.
Kecamatan Siwalan, Wonopringgo, Wiradesa, Bojong, Kesesi, Tirto, Wonokerto, dan Buaran adalah sentra produksi mangga.
Sementara itu hampir seluruh wilayah Kabupaten Pekalongan yang ada di sekitar jalur pantura merupakan wilayah penghasil pisang.
Belakangan, Kabupaten Pekalongan juga dibanjiri produksi salak, semangka, manggis dan melon.
Bahkan, produksi manggis dari petani Paninggaran yang belum lama dibudidayakan telah menembus pasaran di luar negeri yaitu Taiwan, Cina dan Jepang.
Menyadari pentingnya penataan dan pendataan potensi buah yang bisa menjadi komoditas unggulan daerah, Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Pekalongan tahun ini telah memprogramkan penyusunan wilayah komoditas pertanian atau Agro Ekological Zone (AEZ).
''AEZ ini diharapkan menjadi landasan utama penataan potensi agrobisnis di Kota Santri,'' ujar Djarot.
Selain itu, program lain yang tidak kalah penting juga akan dilaksanakan seperti pengembangan produksi, pemberantasan hama, pengadaan sarana-prasarana pertanian, promosi produk pertanian, kebun percontohan, dan pemberdayaan kelompok tani.